Ragam Istilah Terkait Virus Corona dan Covid-19 yang Perlu Diketahui

Hingga saat ini, pandemi virus Corona atau Covid-19 belum mereda. Di berbagai negara, masih cukup banyak penderita baru yang bermunculan serta korban meninggal yang terus berjatuhan yang tentu mengundang keprihatinan mendalam. Di tengah penanganan virus, muncul beberapa istilah terkait virus Corona dan Covid-19 yang sebenarnya perlu untuk diketahui.

Berbagai istilah tersebut digunakan terutama oleh pemerintah agar masyarakat nantinya cenderung lebih mudah untuk melakukan strategi melawan virus Corona atau Covid-19 yang mengancam. Selain itu, tentu beragam istilah tersebut juga menjadi strategi agar komunikasi pemerintah dengan masyarakat bisa terjalin dengan lebih baik.

Istilah-istilah Penting Berkaitan Dengan Virus Corona atau Covid-19

Mungkin, masyarakat awam sudah sering mendengar tentang istilah social distancing yang banyak diucapkan oleh pemerintah dan para ahli kesehatan sebagai langkah pencegahan virus Corona atau Covid-19. Namun, social distancing hanya satu dari sekian banyak istilah penting terkait virus ini yang sebaiknya diketahui masyarakat secara luas.

Adapun beberapa istilah yang cukup penting terkait virus Corona atau Covid-19 tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1)    Social distancing

Bisa dikatakan jika social distancing adalah salah satu istilah paling umum terkait virus Corona atau Covid-19. Secara umum, social distancing diartikan sebagai pembatasan sosial.

Dengan pembatasan ini, maka ada anjuran kepada masyarakat secara umum untuk menjauhi keramaian, tempat umum serta menjaga jarak dengan orang lain. Dalam peraturan yang dikeluarkan, masing-masing individu sebaiknya menjaga jarak aman sekitar 2 meter.

Bisa dikatakan jika social distancing adalah salah satu strategi ampuh untuk mengatasi penularan. Hal ini dikarenakan virus Corona dan Covid-19 cenderung lebih mudah menyebar jika masyarakat cenderung berdekatan.

2)    Isolasi dan karantina

Isolasi dan karantina adalah dua istilah yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan untuk pencegahan paparan virus Corona dan Covid-19 dari penderita ke orang lain yang belum terkena paparan. Hanya saja, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Dalam hal ini, isolasi adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara memisahkan orang terkena paparan virus dengan seseorang yang tidak terkena paparan guna melakukan pencegahan paparan. Dalam praktiknya, ada istilah isolasi mandiri yang dilakukan dalam lingkup rumah dan isolasi terpusat yang dilakukan di shelter yang dibentuk.

Di sisi lain karantina merupakan tindakan yang dilakukan untuk memisahkan serta membatasi kegiatan seseorang yang cenderung sudah terpapar virus Corona dan Covid-19 namun tidak memiliki gejala. Dengan karantina ini nantinya akan ada pengecekan kondisi secara berkala, terutama mengantisipasi gejala yang muncul.

Terkait isolasi dan juga karantina, para ahli memberikan anjuran bagi masyarakat yang terpapar untuk melakukannya selama 14 hari. Selama proses isolasi ataupun karantina, penderita harus menjalankan pola hidup yang sehat, tidak bertemu dengan orang lain serta menjaga jarak aman dari orang-orang yang berdekatan untuk memutus penyebaran.

3)    Lockdown

Lockdown sebenarnya juga masuk dalam istilah karantina. Hanya saja, istilah lockdown membahas tentang karantina dengan wilayah yang jauh lebih luas, baik teritorial ataupun negara.

Jika lockdown diterapkan, maka wilayah tersebut akan melakukan pembatasan secara menyeluruh terkait pergerakan penduduk. Tidak hanya itu, akses masuk dan keluar dari wilayah lockdown pun akan ditutup dan dibatasi. Pembatasan ini dimaksudkan agar penyebaran virus terpusat dalam wilayah tertentu dan tidak menyebar ke wilayah lain sehingga penanganan virus pun nantinya akan lebih mudah.

Hanya saja, pergerakan masyarakat selama proses lockdown memang sangat terbatas. Oleh karenanya, peran pemerintah cenderung sangat sentral pada masa ini untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dari masyarakat.

4)    Flattening the curve

Flattening the curve juga termasuk salah satu istilah terkait virus Corona dan Covid-19 yang cukup penting. Arti dari istilah ini adalah kurva virus Corona dan Covid-19 yang melandai yang digunakan di bidang epidemiologi guna melakukan upaya yang tepat untuk memperlambat penyebaran virus.

Dengan penyebaran virus yang cenderung lebih landai, tentu saja nantinya fasilitas kesehatan yang tersedia akan mampu menangani para penderita dengan lebih baik. Upaya umum yang dilakukan untuk membuat kurva lebih landai diantaranya adalah dengan isolasi, karantina serta pembatasan pergerakan sosial.

Terkait kurva, perlu diketahui bahwa kurva tersebut adalah gambaran dari prediksi jumlah orang yang terpapar dan terkena infeksi virus Corona dan Covid-19 berdasarkan waktu tertentu. Jumlah penderita virus yang meningkat secara drastis dan cepat akan digambarkan dengan kurva yang tinggi dan sempit.

Apabila kurva penderita virus Corona dan Covid-19 cenderung tinggi, maka artinya ada lonjakan jumlah pasien serta penanganan yang tidak bisa dilakukan secara optimal. Tentu, ada kemungkinan jumlah kematian yang juga tinggi seiring dengan kurva kasus virus Corona dan Covid-19 yang tinggi.

5)    PDP dan ODP

Pada awal munculnya pandemi virus Corona dan Covid-19, terutama di Indonesia, ada istilah PDP atau Pasien Dalam Pengawasan dan ODP atau Orang Dalam Pemantauan. Kedua istilah tersebut merujuk pada seseorang dengan kriteria tertentu, yaitu:

     Memiliki gejala demam serta gangguan pernapasan yang cukup akut

     Memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang menjadi sumber pandemi ataupun tinggal di daerah yang menjadi zona penyebaran virus Corona dan Covid-19 selama 14 hari sebelum gejala paparan virus cenderung muncul

     Memiliki riwayat kontak dengan seseorang yang terpapar virus Corona dan Covid-19 atau diduga terkena paparan virus selama 14 hari terakhir sebelum gejala muncul

Meskipun secara umum ciri dari PDP dan ODP cenderung memiliki kemiripan, ada beberapa gejala yang berbeda. Dalam hal ini, pada ODP, gejala virus Corona dan Covid-19 yang muncul biasanya hanya sebagian saja, misalnya demam atau gangguan pernapasan. Sementara PDP, gejala yang muncul cenderung lebih banyak.

Tidak hanya itu, penanganan pada PDP dan ODP pun cenderung berbeda. Pada PDP, penanganan dilakukan dengan rawat inap yang cenderung terisolasi di dalam rumah sakit, pemeriksaan laboratorium serta pemantauan pada orang yang memiliki kontak dengan PDP.

Di sisi lain ODP tidak mendapatkan pemeriksaan yang detail. pada ODP hanya perlu melakukan isolasi mandiri di rumah dan kondisi mereka akan dipantau sekitar 2 pekan. Hanya saja, jika ODP mengalami kondisi yang lebih buruk, maka ODP harus mendapatkan perawatan sebagaimana halnya PDP.

Beberapa istilah di atas adalah istilah umum yang ditemukan dalam penanganan virus Corona dan Covid-19. Tentu, selain istilah tersebut, masih ada beberapa istilah lain yang bisa dipelajari, seperti OTG, PSBB, Herd Immunity dan lainnya.

Pencegahan Covid-19 Mandiri Dengan Drew Care Air Purifier

Setiap individu perlu melakukan pencegahan mandiri dari paparan virus Corona dan Covid-19. Selain melakukan isolasi dan menggunakan masker saat berkegiatan, pencegahan bisa dilakukan dengan penggunaan Drew Care air purifier.

Produk air purifier terbaik ini bisa diandalkan untuk membunuh bakteri dan virus yang ada pada udara di dalam rumah. Dilengkapi dengan HEPA filter serta UV sterilizer, produk air purifier ini akan membersihkan udara di rumah dari kontaminasi virus dengan maksimal.

Nah, pelajari beberapa istilah terkait virus Corona dan Covid-19 dan tingkatkan pencegahan dengan menggunakan Drew Care air purifier. Semoga bermanfaat!